Rabu, 17 Oktober 2012

MASA KECIL ALBERT EINSTEIN

Albert Einstein, seorang ilmuwan keturuan dari keluarga Yahudi, lahir di kota Ulm, Wurttemberg, sebuah kota tua yang subur di tepi Sungai Donau, Jerman, sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart, pada Jumat, 14 Maret 1879. Ulm terletak di kaki pegunungan Swabian Alpen, tepat bertemunya sungai Blau dan Illen yang kemudian menyatu dengan sungai Donau. Albert adalah anak pertama dan satu-satunya putera dari Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia dari istrinya Pauline Koch berbangsa Yahudi. Mereka menikah di Stuttgard-Bad Cannstatt.
Masa kecil Einstein tidak menunjukan tanda-tanda kejeniusannya. Bahkan Einstein kecil sering sakit-sakitan, kemampuan bicara yang terlambat, suka marah dan melempar barang, dan menderita sindrom Asperger yang berhubungan dengan autisme. Selain itu bentuk kepalanya tidak biasa, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya yang diteliti setelah kematiannya. Sampai usia 3 tahun Albert belum dapat bicara, namun minatnya terhadap ilmu pengetahuan dan matematika sudah tumbuh sejak kecil.
Einstein mempunyai kakak yaitu Jacob Einstein dan adik perempuannya yang sangat ia sayangi Albert Maya, bahkan rasa kehilangan ketika adiknya meninggal begitu mendalam melebihi sewaktu istri pertamanya meninggal. Karena istri pertamanya Mileva (teman di universitasnya) yang berasal dari serbia meninggal, ia menikah kembali, istri keduanya Elsa. Ia mempunyai anak yaitu Hans Albert yang suka berbicara sains dan Nathan yang suka berbicara politik. Ia juga memilki anak tiri yaitu Margot yang lumpuh.
Albert Einstein sangat kuat ingatannya mengenai perkembangan sains dari anak – anak hingga dewasa, tetapi sulit mengingat pengalamannya sewaktu masih kecil atau remaja. Masa- masa mahasiswa Einstein biasa saja, ia tidak mempermasalahkan pakaiannya, kebiasaannya tidak konvensional, hingga ada suatu cerita walaupun ia benci Gymnasium yang Otoriter itu tapi ia masih ingat seorang guru yang baik hati kepadanya, maka setelah ia berhasil menjadi orang besar karena penemuannya itu, ia menyempatkan datang kerumah gurunya. Tetapi karena pakaiannya yang amburadul, ketika bertamu dengan gurunya, ia dianggap sebagai pengemis jalanan sehingga akhirnya dia pulang dengan penuhkecewa. Selain penampilanya ia juga memiliki sifat pelupa.
Albert kecil bertubuh gemuk dan berkulit pucat, dengan rambut hitam yan tebal . Ia begitu pendiam dan pemalu sehingga orang tuanya sangat khawatir ada sesuatu yang tidak beres dengan keadaan Albert kecil . Konon Albert kecil tidak berkata sepatah katapun hingga umur tiga atau empat tahun. Kata-kata yang pertama kali diucapkan adalah “Supnya Terlalu Panas.
Banyak anak kecil seumurannya bermain perang-perangan namun Albert kecil hanya berdiam diri di rumah dan melamun, Permainan yang sangat disukai Albert kecil adalah permainan susun balok, ia bisa menyusun balok sampai 14 tingkat . Orang tua Albert kecil pun khawatir dengan keadaan Albert kecil.
Sehingga orang tuanya sangat khawatir dengan keadaan Albert kecil, sehingga selalu memeriksakan Albert kecil kerumah sakit . Namun kata dokter Albert kecil albert tidak terseranga apa-apa.
Albert Einstein adalah orang Yahudi yang tinggal di Jerman. Dan itu berarti, Albert Einstein kecil menerima penghinaan dari teman-teman sepermainannya. Karena pada masa itu, orang Jerman sangat membenci orang Yahudi. Bayangkan saja, setiap hari di sekolah harus menerima ledekan teman-teman. Ditambah lagi, Albert Einstein kecil adalah seorang yang, menurutku, pemalu dan pendiam. Bahkan untuk memperkenalkan diri didepan kelas saja, ia gugup dan gelagapan. Ketika berulang kali ditanya oleh guru, berulang kali pula ia tak mampu menjawab. Ntah karena grogi, ataupun karena ia memang tak bisa menjawab. Ya, Albert Einstein memang sangat lemah dalam menghafal. Karena itu juga, guru nya berulang kali menghukum nya: membersihkan kelas seusai jam pelajaran sekolah. Berulang kali ia harus pulang terlambat. Sering kena disiplin, tidak punya teman, dapat label negative dari lingkungan, bukanlah kondisi yang mengenakkan bagi anak berusia dibawah 10 tahun.
Pada suatu kali, Albert Einstein kecil diberi hadiah kompas oleh paman nya. Ini merupakan titik balik kehidupannya. Ia penasaran dengan jarum yang selalu menunjuk ke arah utara itu. Dari situ ia memiliki keingintahuan yang besar tentang pengetahuan alam. Dan secara tak sengaja, ia dikenalkan dengan salah seorang doktor sains. Jelas, itu merupakan peluang besar bagi Einstein untuk menggali ilmu. Einstein pun diberi buku-buku referensi untuk dipelajari, dan tak jarang mereka belajar hingga larut malam.
Satu hal yang perlu menjadi titik balik dalam kehidupan Einstein akan minat terhadap sains, khususnya fisika, adalah ketika dia mendapat hadiah sebuah kompas dari ayahnya. Rasa panasannya begitu menggelora karena arah jarum kompas yang selalu menunjuk arah utara. Sejak itulah insting seorang ilmuwan yang haus akan jawaban pada sesuatu yang misterius baginya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar